rumahpemilu.org – Keterbukaan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam penyelenggaraan Pilkada serentak 2015 diyakini akan menyemai inisiatif partisipasi dari para pengguna internet. Terbukanya data pindaian rekapitulasi suara di setiap TPS (Scan C1) pada Pemilu 2014 yang terbukti memunculkan inisiatif netizen mesti terus berlanjut di Pilkada 2015
“Penyempurnaan Scan C1 sedang kita lakukan untuk di Pilkada 2015. Kita sedang coba aplikasi,” kata Raden Santoso, Kepala Bagian Pengolahan Data dan Informasi Komisi Pemilihan Umum, saat diskusi di Jakarta Selatan (31/8).
Menanggapi hal tersebut, Agung Nugroho, pegiat Code4Nation mengaku telah menyiapkan platform untuk merespon keterbukaan KPU di Pilkada. Kawalpilkada.id disiapkan untuk menampung dan mengolah data dari mulai tempat pemungutan suara, profil kandidat, hingga rekapitulasi suara.
“Untuk kali ini kami lebih well-prepared. Tapi data terbuka saja tidak cukup. Kami butuh relawan untuk memasukan data dari KPU yang belum terdigitalisasi dengan baik,” kata Agung Nugroho.
Public Virtue Institute juga menyiapkan gerakan #JemputData. Kesulitan dalam mencari profil para calon kepala daerah mendorong PVI untuk mengajak relawan untuk mencari data sebanyak-banyaknya mengenai calon kepala daerah.
“Kegiatan ini dapat membantu teman-teman yang lain untuk mengetahui siapa sebenarnya para calon kepala daerah tersebut apalagi kalau tahu sumber dana kampanye,” tandas Andaru Pramudito, pegiat PVI. [Dhika]