
Siaran Pers
Jakarta, 10 November 2021
Melalui Anita Wahid selaku Deputi Direktur, Public Virtue Research Institute (PVRI) meminta negara untuk serius melindungi para pejuang keadilan.
“Sudah saatnya Hari Pahlawan menjadi titik balik untuk perbaikan demokrasi kita dengan cara menghentikan ragam ancaman dan serangan yang menimpa para pejuang keadilan dan meminta negara agar serius dalam memberikan perlindungan,” ujar putri Gus Dur ini.
Anita menambahkan, para pejuang keadilan sosial adalah orang-orang yang melanjutkan dan menjaga mimpi-mimpi kemerdekaan untuk menciptakan kehidupan yang jauh dari praktik penjajahan dan penindasan.
“Mereka yang memperjuangkan keadilan sosial adalah mereka yang menjaga dan merawat harapan kemerdekaan,” sambung Anita.
Dalam laporan kuartal pertama PVRI yang berjudul Protection of social justice leaders in Indonesia: a mapping exercise, para pejuang keadilan sosial kerap menerima kekerasan dan ancaman akibat perjuangan advokasi yang mereka lakukan.
Data yang kami himpun dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) misalnya, mencatat setidaknya 206 laporan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan terhadap pembela hak asasi manusia antara tahun 2015 dan 2019.
Sementara Amnesty International Indonesia mencatat, antara Februari 2019 dan September 2020, setidaknya ada 192 pembela hak asasi manusia menjadi korban pelanggaran hak asasi manusia, baik offline maupun online.